Pages

Saturday, March 21, 2015

Jarak


   Jarak. Ruang diantara suatu hal dengan suatu hal yang lainnya. Tempat kosong diantara 2 benda atau lebih. Untuk beberapa orang, jarak dapat membuat mereka sedih, namun untuk sebagian lainnya merasa bahwa jarak adalah anugerah.
   Mereka yang terpisah akan jarak, jangan bersedih. Mereka yang terpisah oleh jarak akan dipertemukan dengan rasa cinta yang dahsyat. Mereka yang terpisahkan oleh jarak akan merasa rindu. Dan rindu itu membawa cinta. Jarak mungkin menjadi penghalang besar untuk bertemu dengan dirinya, namun, tak kah kalian ingat bahwa doa dapat mempersatukan kalian?

   Cinta emang berat di ongkos. Kalo ga ongkos ya bensin. Kalo ga bensin ya tambel ban. Kalo ga tambel ban ya aki nya ngadet. Kalo ga aki yang ngadet ya jalanan ga bersahabat. Emang yak, meskipun Jakarta itu kecil, tapi kalo lo tinggal di Jakut dan pacar lo di Jaksel, atau lo di Jaktim dan pacar lo di Jakbar, rasanya kayak melewati 7 samudra berisikan, bukan ikan, tapi mobil motor dan angkot. Alhamdulillah gue anak Jakpus, well, sekalipun gue Jakpus, kalo gebetan gue di Jakbar atau Jaksel ya itu rintangan juga buat gue. Kasian juga buat mereka yang pacaran beda kota, kayak Jakarta-Bekasi, atau Bogor-Bandung, atau Aceh-Marauke, itu gue namakan mereka pacaran dengan status "Local Distance Relationship". Sementara yang pacaran beda negara namanya "Cinta Bilateral".

   Buat kalian yang temennya LDR-an dan dengerin lagunya RAN, Raisa, atau lagu-lagu 'Long Distance' lainnya, anggep wajar aja. Temen gue sering nyanyi itu sampe gue pengen tipes rasanya. Jangan maki-maki mereka, kasian. Lo gatau sih rasanya dipisahkan sama orang yang lo sayang secara terpaksa gitu. Mereka yang LDR-an dan serius akan hubungannya (Ga nyari yang lain selagi pasangannya gatau), biasanya lebih besar rasa cintanya daripada yang sering ketemu.

   Sebagaimana nyokap gue berkata, 'Ih, kalo pacaran jangan tiap hari ketemu. Mama aja bosen liat bapak kamu taip hari, apalagi kamu yang cuma pacaran.'

   Ga lama ini gue abis dari Velodrome Rawamangun. Disana gue ada pengambilan nilai lari 400m. Disana selagi gue nunggu, ada anak kucing. Temen-temen gue namain dia Roma, jadi gue ikut-ikutan manggil dia Roma. Kucing kecil ini kurus, gue kasian sama dia, jadinya gue balik ke sekolah jalan kaki sambil gendong Roma. Gue bawa dia ke sekolah gue karena gue tau disana banyak makanan. Well, temen-temen gue awalnya ngomel kenapa gue bawa dia ke sekolah, tapi, setelah seminggu dia tinggal di sekolah gue, dia gendutan dan bisa lari.

   Gue juga sampe sekarang kepikiran apa yang dirasain Roma dan sang nyokap di Velodrome. Temen gue bilang, 'Kaf, lo ga kasian ibunya nyariin?'. Well, gue juga kasian tapi daripada mati terkapar kegebok bapak-bapak lagi main lempar lembing, gimana? Secara pemikiran hewan, gue rasa si nyokap ga bakalan nyariin Roma kayak orang-orang di sinetron. Dan kucing yang baru lahir aja gatau bapaknya siapa. Mungkin setelah dia netek sama ibunya selama beberapa bulan, dia bakalan lupa sama ibunya. Tapi berpisah secara paksa emang sakit. Entah gue gatau apa yang Roma rasain.

   Jarak menciptakan rindu. Dan rindu menciptakan cinta. Mereka yang terpisahkan akan jarak akan sadar bahwa dia harus bersikeras demi seseorang di seberang sana. Berusaha, berjuang, membanting tulang demi membuktikan sesuatu. Membuktikan bahwa cincin kawin dan seperangkat alat solat itu miliknya dan pasangannya.

1 comment:

  1. Bagus deh, bener deh, merasa terpanggil deh. Mampir juga boleeh hahaha zahraks.blogspot.com

    ReplyDelete