Kenapa kucing lucu, apa alasannya, dan kenapa masih ada yang gasuka kucing

Oke, jadi.. eee... kalo kalo bertanya tanya kenapa gue bikin post kayak gini, eee... post kali ini ditanya oleh orang yang sama, namanya Fiona, entah narkoba apa yang dia pake tapi gapapala intinya ada bahan buat di posting hari ini. gue ngabisin 3 jam nonton video yang sama dari Vsauce dan baca artikel kenapa manusia bisa suka dengan sesuatu, kenapa manusia bisa bosan, kenapa manusia punya perasaan dan lain lainnya. jadi kita mulai berfikir DONGO!

Sebelum kita ngebahas lebih rinci, apa itu lucu? kita ambil dari bahasa inggrisnya yaitu Cute. sekarang, apa arti dari Cute sebenarnya? dari yang gue baca dari Online Etymology Dictionary, Cute, berartikan "Clever," shortening of acute; informal sense of "pretty" is 1834, American English student slang. Related: Cuteness. Konrad lorenz adalah orang yang mempelajari ilmu tentang "Cuteness", dan dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan hal hal yang kita anggap lucu atau cute. kepala besar, mata yang besar, tubuh yang kecil, kaki dan tangan yang mungil, biasanya menjadi pandangan "lucu" bagi beberapa orang. tak hanya itu, bagian tubuh yang bulat, jemari yang pendek, juga termasuk sebagai apa yang kita anggap "lucu".

Dan, semua yang biasanya kita anggap lucu berkumpul pada satu titik yang kita sebut "Bayi". ya, Bayi. kepala halus dan bulat, pipi yang besar, tubuh mungil, kepala besar, bayi memang lucu dan bisa bikin lo pengen meluk dia setiap hari. tapi otak kita, ga cuma berefek di bayi manusia, ini juga bisa berefek di hewan kayak kelinci, anjing, dan kucing.

Di kartun, kenapa kita bisa suka dengan Mickey Mouse atau SpongeBob dan lain lainnya, karena si pencipta karakter ini, atau si penggambar ini, menggunakan perspektifnya soal Lucu. ia menambahkan poin poin yang manusia anggap sebaga lucu. hewan juga bisa kita anggap lucu kalo ada poin poin lucu didalamnya. seperti kelinci yang matanya besar dan tubuh yang mungil, kucing di anime, atau anjing di kartun, selama poin poin lucu ini terpenuhi, maka kita akan menganggapnya sebagai lucu.

Soal bagaimana kita menganggap sesuatu itu lucu, tergantung bagaimana wujud bayi manusia. ya, kenapa? karena jika bayi manusia bukan di gambar A, malainkat dari gambar B, maka pandangan kita soal lucu adalah gambar B, bukan gambar A yang seperti normalnya kita.

Kalau memang benar bayi manusia itu kayak gambar B, atau jabba the hutt, maka semua hewan atau makhluk atau benda yang mirip sama jabba the hutt, itu bakalan kita anggep sebagai "Lucu".

Soal definisi dan lain lain udah kita bahas, sekarang pertanyaannya, kenapa kita bisa anggep itu lucu?

bagian kecil yang ada merahnya, itu Nucleus accumbens

Ada bagian kecil di otak yang dinamain Nucleus accumbens, bagian kecil di otak yang satu ini adalah bagian yang ngendaliin soal "pleasure" atau "kepuasan" dalam tubuh manusia. bagian otak ini bisa ngelepasin Dopamine, semakin lucu bayi atau makhluk itu, semakin banyak pula dopamine yang ia hasilkan. dan lo tau apa? efek dari kita melihat sesuatu yang lucu kadang bisa sama efeknya kayak make cocaine dan meth.

Sekarang, kenapa ada orang yang gasuka sama kucing. jawabannya simple, Nucleus accumbens ya ga nerima rangsangan buat ngeluarin dopamine, dan hasilnya? orang ini ga menganggap hal itu lucu. simple.

Thanks buat Fiona yang udah ngasih saran buat postingan hari ini, makasih juga buat kalian yang udah mau baca blog gue. lain kali gue post soal hal hal yang mungkin susah buat dijawab tapi gue usahain buat ngejawab itu. see you next time!