Pages

Sunday, October 5, 2014

a very touching story.

Versi dramatis

Nama ku Kafi. Umurku 4 tahun. Saat ini aku duduk di bangku TKB. Aku punya banyak teman, di dekat rumah ku juga banyak teman. Tapi suatu hari aku menemukan apa itu Sahabat.

Ada satu hari dimana aku melihat semua orang memasang ekspresi sumringah. Mereka terlihat senang. Saat itu aku tidak tau cara membaca dengan benar, yang pasti banyak banner bergambar kambing dan sapi.

Kita flash back sebentar, menuju seminggu sebelum acara dimana semua orang itu terlihat sumringah. Papa pulang membawa hewan. Kakinya 4, bertanduk, tingginya sama seperti ku. Papa mengikatnya di pagar. Aku dan hewan itu saling menatap. Suasana terasa hening sampai tetanggaku berkata "Pak Bambang! tu kambing buat idul adha tuh?". Apa itu "idul adha"? Aku belum mengerti soal itu.



Kami saling menatap. Mata kami bertemu. Tanduknya besar. Pupil nya berwarna kuning keemasan. Giginya berkilau dan suaranya yang indah. "MBEEEKK" Ya, sangat indah. Maka di hari itu aku putuskan untuk memberinya nama..

Billy.

"Billy ayo mamam duyuuu" Teriak ku sambil memetik daun di halaman rumah. "Mbeeekk" balasnya. Aku mengajak teman teman ku untuk bertemu Billy. "Temen temen! Kenalin ini temen baru aku namanya Billy!". Salah satu teman ku berkata "Ih kok temen baru kamu bau banget sih!" "Ih iya! baauu!" "Kalo kata papa aku, ini namanya kambiing! Iyaa! Iiih kafi temenan sama kambiiing!". Aku ditertawakan. Seperti mereka tidak mau berteman dengan Billy. Apa salahnya berteman dengan Billy? Mereka tidak mengerti apa arti dari Sahabat.


Mereka meninggalkan ku. hanya aku dan billy di halaman rumah. "Udah udah cup cuup nanti mereka pasti balik kook". "Mbeeekkk" "Iya iya udaah cup cup". Sehari, dua hari, tiga hari setelah mereka meninggalkan ku karena aku berteman dengan Billy, Akhirnya mereka kembali ke rumahku sambil membawa daun daun segar berwarna hijau. "Ayo billy mamaamm" "Mbeeekk" Ternyata sekarang teman teman ku kembali, dan kali ini mereka membuatku bahagia karena kali ini mereka mendukung persahabatan aku dan Billy. Dalam beberapa hal mereka membantu ku. Mereka membantuku membawa ember untuk minum Billy dan lain lain. Aku sangat senang sekarang.

Kembali ke hari dimana aku melihat semua orang terlihat bahagia, Aku melihat Papa pulang, Hmm sepertinya Papa baru saja melaksanakan sholat di masjid. tapi sholat apa? setauku hanya ada Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya. Aku masuk kedalam rumah, aku berbaring di kamar sambil memikirkan apa yang sebenarnya terjadi hari ini. Aku bergegas menuju Billy, niatanku untuk menceritakan perasaan ku. "Kakak cafi jangan keluar duluu, Mama nanti marah looh" kata mbak ku. "Emangnya kenapa mbaak?" balasku. "ya gaboleeh nanti mama marah mauu??". Aku menghantamkan tubuhku ke paha mbak ku. Ku selipkan kepala ku ke sela sela yang tersisa antara pintu luar dan tubuh mbak ku.

Dan apa yang aku lihat..

Adalah..

...

Tamat


Versi ujang

Waktu gue masih Tk, gue punya kambing namanya Billy. Gue sayang banget sama tu kambing. Gue kasih makan, minum, bahkan ember yang tadinya gue mau jadiin tempat minum dia eh malah dijadiin jamban sama tu kambing. Akhirnya pas Idul Adha gue ngeliat dia disembelih. Eh gue nangis jejeritan sampe sampe gue 5 minggu ga kelar. ya, udah sepuluh tahun setelah kejadian kematian Billy yang disembeleh. Tapi setidaknya darah dan dagingnya udah jadi bagian tubuh gue, karena tanpa sadar, pas gue nangis dan disuapin daging goreng, ternyata itu daging Billy. Tamat

No comments:

Post a Comment